BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKAN
pengertian
Penjualan tunai adalah merupakan salah satu bentuk transaksi dari barang dan
jasa. Dalam transaksi penjualan secara tunai ini, penjual langsung menyerahkan
barang kepada pihak pembeli setelah pembeli membayar uang kepada
penjual.
Definisi
penjualan tunai menurut Mulyadi (2000;455) “Penjualan tunai dilaksanakan
oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga
barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli”.
Transaksi penjualan tunai dikatakan telah
terlaksana apabila perusahaan telah pembayaran
dari pelanggan atas barang ataupun jasa yang
kemudian akan diserahkan oleh perusahaan
kepada pelanggan. Penjualan
dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli
melakukan pembayaran harga barang terlebih
dahulu sebelum barang diserahkan oleh
perusahaan kepada pembeli.
Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian
diberikan pada pembeli dan transaksi penjualan
kemudian dicatat oleh perusahaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Dokumen–dokumen yang
digunakan dalam prosedur penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1)
Faktur
Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan
untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan manajemen mengenai
transaksi penjulan tunai. Formulir faktur penjualan tunai dapat digunakan untuk
merekam data mengenai nama pembeli, alamat pembeli, tanggal transaksi, kode dan
nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode pramuniaga,
otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi.
2)
Bukti
Setor Bank
Dokumen ini dibuat
sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank dibuat tiga lembar, dan
diserahkan ke bank bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai
ke bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditanda
tangani dan dicap oleh bank sebagai tanda bukt i penyetoran kas ke bank.
3)
Pita
Register Kas
Dokumen ini
dihasilkan pada bagian kassa dengan cara mengoperasikan mesin register kas.
Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh
bagian kassa dan
merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
4)
Rekap
Harga Penjulaan
Dokumen ini digunakan
untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode. Dokumen ini
merupakan pendukung bagi pembuatan memorial guna mencatat harga pokok pendukung
produk yang dijual.
Catatan-catatan yang
digunakan dalam prosedur penjualan tunaiI adalah :
1)
Jurnal
Penjualan
Jurnal Penjualan
digunakan untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan menjual
berbagai macam produk dan manajemen memerlukan informasi penjualan tiap jenis
produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu dalam jurnal penjualan
tiap jenis produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu dalam
jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk satu jenis produk tersebut.
Jurnalnya adalah
sebagai berikut :
Kas
xxx
Penjualan
xxx
Harga Pokok Penjualan
xxx
Persediaan Barang
Dagang xxx
2)
Jurnal
Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas
digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber diantaranya dari
penjualan tunai.
Kas
xxx
Penjualan
xxx
3)
Jurnal
Umum
Catatan akuntansi
digunakan untuk mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus,
misalnya harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi
tertentu.
4)
Kartu
Persediaan
Kartu persediaan
digunakan untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu
persediaan ini diselenggarakan dibagian akuntansi untuk mengawasi mutasi
persediaan barang yang disimpan digudang.
5)
Kartu
Gudang
Catatan
diselenggarakan dibagian gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang
yang disimpan digudang. Dalam transaksi penjualan tunai kartu gudang digunakan
untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual. Kartu gudang juga
dibutuhkan untuk mengetahui jumlah persediaan terakhir dari barang dagangan
sehingga dapat diketahui jumlah nominal akun.
Berbeda dengan penjualan tunai, uang langsung dibayar
oleh pembeli pada waktu transaksi penjualan, maka penjualan kredit
pembayarannya dapat diterima beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian
yang dibuat oleh penjual dan pembeli.
Defenisi penjualan
kredit menurut Mulyadi (2001;220) “Penjualan kredit dilaksanakan oleh
perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima
dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan
kepada pembeli tersebut”.
Sesuai dengan
penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan penjualan kredit yaitu transaksi
penjualan yang dilakukan tetapi pembayarannya menggunakan jangka waktu tertentu
sesuai kesepakatan bersama. Untuk mendapatkan pengawasan intern yang baik pada
penjualan kredit perlu disusun prosedur tertentu yang menggambarkan arus
dokumen dan tata cara
pencatatan penjualan kredit yang harus diperhatikan adalah :
1)
Surat
Order Pengiriman
Dokumen ini merupakan
lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada kepala
bagian pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dan jumlah spesifikasi seperti
yang tertera diatas dokumen tersebut. Dalam hal pemberian surat order
pengiriman dilakukan oleh bagian gudang dan memberikan otorisasi kepada bagian
pengiriman barang.
2)
Faktur
Penjualan
Dokumen ini merupakan
lembar pertama yang dikirimkan pada pelanggan. Jumlah lembar faktur yang dkirim
kepada pelanggan adalah tergantung dari permintaan pelanggan.
Catatan akuntansi
yang digunakan dalam prosedur penjualan kredit adalah:
1)
Jurnal
Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
transaksi penjualan kredit. Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat dan
meringkas data penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan
manajemen memerlukan informasi penjualan tiap jenis produk yang dijualnya
selama jangka waktu tertentu dalam jurnal penjualan disediakan kolom – kolom
untuk mencatat penjualan menurut produk tersebut.
Kas
xxx
Piutang Usaha
xxx
Harga Pokok Penjualan
xxx
Persediaan Barang
Dagang xxx
2)
Kartu
Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang
berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap – tiap debiturnya.
Dalam metode pencatatan piutang tertentu, buku piutang ini tidak diselenggarakan
dan digantikan fungsinya dengan arsip faktur penjualan menurut abjad.
3)
Kartu
Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku
pembantu yang berisi tentang rincian mutasi tiap jenis persediaan.
Prosedur Sistem Akuntansi Penjualan
Prosedur dan sistem
merupakan hal mutlak dan sangat diperlukan demi kelangsungan perusahaan. Sistem
akuntansi terdiri atas beberapa prosedur, yang tergantung pada aktifitas
perusahaan, biasanya saling berkaitan dan berbeda sesuai dengan sifat dan
kebutuhan masing-masing.
Menurut Mulyadi
(2001;15) prosedur adalah ”Suatu ukuran klerikal, biasanya melibatkan orang
dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin secara seragam
transaksi perusahaan secara berulang-ulang”.
Kegiatan klerikal
(clerical operations) yang dimaksud terdiri dari kegiatan yang
dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, buku besar yaitu :
menulis, menggandakan,
menghitung, memberikan kode, mendaftar, memilih (mensortasi),
memindah dan membandingkan.
Seluruh prosedur yang
ditetapkan manajemen digunakan untuk mengamankan harta perusahaan dari
kelalaian / kesalahan (error), kecurangan (founds) ataupun kejahatan
(irregularities). Pengendalian intern juga merupakan salah satu prosedur
– prosedur yang dilakukan perusahaan dengan tujuan mengamankan
aktiva perusahaan dan meningkatkan keakuratan serta dapat dipercayai data
akuntansinya. Sehingga manajemen perusahaan membuat prosedur – prosedur
untuk melindungi harta perusahaan dari pencurian dan kerusakan fisik yang
mungkin terjadi.
Penjualan dilakukan
oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga
barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diberikan pada
pembeli dan transaksi penjualan kemudian dicatat oleh perusahaan.
Dokumen–dokumen yang
digunakan dalam prosedur penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1) Faktur
Penjualan Tunai
2) Bukti Setor
Bank
3) Pita
Register Kas
4) Rekap Harga
Penjualan
Catatan–catatan yang
digunakan dalam prosedur penjualan tunai adalah :
1) Jurnal
Penjualan
2) Jurnal
Penerimaan Kas
3) Jurnal
Umum
4) Kartu
Persediaan
Unit organisasi yang
terkait dalam prosedur penjualan tunai adalah sebagai berikut:
1) Bagian Order
Penjualan
2) Bagian
Kassa
3) Bagian
Gudang
4) Bagian
Pengiriman Barang
5) Bagian Kartu
Persediaan
6) Bagian
Jurnal, Buku Besar dan Laporan
Prosedur Penjualan Kredit
Berbeda dengan penjualan tunai, uang langsung dibayar
oleh pembeli pada waktu transaksi penjualan, maka penjualan kredit
pembayarannya dapat diterima beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian
yang dibuat oleh penjual dan pembeli.
Untuk mendapatkan pengawasan intern yang baik pada
penjualan kredit perlu disusun prosedur tertentu yang menggambarkan arus
dokumen dan tata cara pencatatan penjualan kredit yang harus diperhatikan
adalah :
1) Surat Order
Pengiriman
2) Faktur
Penjualan
Catatan akuntansi
yang digunakan dalam prosedur penjualan kredit adalah:
1) Jurnal
Penjualan
2) Kartu
Piutang
3) Kartu
Persediaan
Unit–unit organisasi
yang terkait dalam prosedur penjualan kredit adalah:
1) Bagian Order
Penjualan
2) Bagian
Kredit
3) Bagian
Gudang
4) Bagian Pengiriman
Barang
5) Bagian
Piutang
6) Bagian Kartu
Persediaan dan Kartu Biaya
7) Bagian
Jurnal Buku Besar dan Laporan
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Seluruh prosedur yang ditetapkan
manajemen digunakan untuk mengamankan harta perusahaan dari kelalaian /
kesalahan (error), kecurangan (founds) ataupun kejahatan (irregularities).
Pengendalian intern juga merupakan salah satu prosedur-prosedur yang dilakukan
perusahaan dengan tujuan mengamankan aktiva perusahaan dan meningkatkan keakuratan
serta dapat dipercayai data akuntansinya. Sehingga manajemen
perusahaan membuat prosedur – prosedur untuk melindungi harta perusahaan dari
pencurian dan kerusakan fisik yang mungkin terjadi.
3.2.
SARAN
Kami berharap bawa dengan makala ini kami membuat
untuk pengetahuan kita tentan bidan sistem informasi akuntansi.
Mulyadi, (2001), Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Ke Tiga, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar